Posted by Administrator | Kategori: Psikoterapi

Hal Mendasar Dalam Setiap Psikoterapi

Ontogenesis kedua belahan otak diawali dengan perkembangan pesat atau growth spurt hemisferium kanan dan bagian otak yang menyangga fungsi-fungsi emosional atau afektif. Bahkan sejak trimester ketiga kehidupan dalam kandungan ibu, bayi sudah memiliki atau setidak-tidaknya mulai meraih amygdala yang dengan cepat beranjak menuju kondisi berfungsi penuh.
Perkembangan the emotional brain (hemisferium kanan dan sistem limbic-amygdala) berlanjut hingga bayi atau anak berusia sekitar 18-24 bulan.

Hemisferium kiri dan bagian otak yang mendukung fungsi-fungsi berbahasa dan berpikir, terutama cortex prefrontalis dan neocortex pada umumnya—fungsi-fungsi ini kemudian dalam ungkapan Howard Gardner disebut secara deskriptif sebagai kemampuan linguistik dan kemampuan logis matematis—mendapatkan saat untuk bertumbuh kembang pesat sejak growth spurt hemisferium kanan dan otak afektif surut. Ontogenesis demikian sekaligus membeberkan kenyataan betapa perkembangan dan maturasi otak emosional yang baik akan menjadi landasan bagi perkembangan the thinking brain atau otak berpikir yang bagus.

Sekaligus ia menerangkan satu ihwal mendasar dalam psikoterapi—seyogianya ini berlaku dalam mazhab yang mana saja—bahwa upaya memberikan pengalaman relasional emosional atau keterhubungan afektif yang baik merupakan fondasi yang niscaya. Di atas fondasi ini, aneka teknik spesifik psikoterapi, dari berbagai aliran, mendapatkan kancah yang tepat buat berperan. Satu hal yang jangan terjadi adalah membalikkan kebenaran ontogenetis itu, dalam sebuah praktik yang tiba-tiba menerapkan suatu teknik spesifik tanpa memerhatikan upaya mengejawantahkan pengalaman relasional afektif yang baik terlebih dahulu.

Dalam prakteknya, saat awal berjumpa - dan mungkin sesi-sesi awal - sebaiknya psikiater membina relasi yang nyaman untuk pasien sambil pada saat yang sama, mempelajari sejauh mana serta problem utama pasien saat itu.
Baru kemudian setelahnya psikiater menentukan jenis psikoterapi yang akan diberikan sambil mengajak pasien untuk bekerjasama, membantunya menghilangkan kegundahan dan mengatasi ketidaknyamanannya.
(Limas Sutanto/ Sylvia DE)