Posted by Administrator | Kategori: Umum

Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri PDSKJI Cabang Banten

PDSKJI Banten yang diketuai oleh dr. Jap Mustopo Baktiar, SpKJ mengajak komunitas Into the Light Indonesia untuk mengadakan talkshow pada hari Minggu tanggal 17 September 2017 jam 10.00-13.00 di Summarecon Mall Serpong, yang berjudul ‘take a minute, change a life’ diambil dari tema hari pencegahan bunuh diri sedunia. Acara ini mengundang perwakilan pelajar dari sekolah di daerah Tangerang yang difasilitasi oleh dr.Munthe.

Acara ini dibuka oleh pembawa acara dr.Rosmalia, dengan mengundang Dinas Kesehatan Kab.Tangerang dan kepala RSUD Kab.Tangerang dalam memberikan kata sambutan. Usaha bunuh diri yang dilakukan oleh para remaja dan dewasa muda seringkali berkomorbiditas dengan gangguan jiwa seperti gangguan depresi, penyalahgunaan napza, dan masalah sosial yang dapat mempengaruhi kerentanan dalam mengalami masalah kesehatan jiwa. 

Acara talkshow yang dimeriahkan oleh host dr.Yenny DP mengundang 4 narasumber yang sangat menginspirasi yaitu dr.Eka Viora,SpKJ sebagai perwakilan dari psikiater sekaligus ketua PDSKJI menyampaikan bagaimana kondisi kesehatan jiwa dan adanya pemicu dari masalah hidup sehari-hari dapat mencetuskan seseorang untuk melakukan usaha bunuh diri. Benny Prawira yang adalah pendiri komunitas Into the light Indonesia menceritakan sejarah berdirinya komunitas ini serta program dan kegiatan yang sudah dikerjakan dalam mempromosikan kesehatan jiwa dan mencegah bunuh diri. Malik Abdul sebagai relawan yang berusaha untuk memahami dan memberikan dukungan kepada orang-orang yang menghubungi komunitas pencegahan bunuh diri. Listiyati yang adalah survivor memberikan testimoni dan apa saja yang ia lakukan serta peran komunitas dan profesional psikiater dalam proses pemulihannya dari gangguan depresi yang dialaminya.

Skrining dan Konsultasi bersama Psikiater PDSKJI Banten

Beberapa psikiater PDSKJI cabang  Banten seperti dr.Guntara, dr.Andri, dr.Siste, dr.Yahya, dr.Irma, dr.Cecillia, dr.Yenny Yan, dr.Carlamia, dr.Luzi, dan dr.Danial, dibantu oleh 3 konselor dari Into the Light yaitu Priska, Ayu, dan Revina, yang dikoordinasi oleh dr.Ratna dan guru-guru sekolah melakukan skrining masalah kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri, serta konsultasi singkat kepada para pelajar yang hadir.

Dari hasil skrining menggunakan kuesioner SRQ-20 didapatkan dari 74 pelajar yang memiliki skor di atas 8 sebanyak 24 pelajar (33,3%) dan yang mengalami pikiran untuk mengakhiri hidup sebanyak 4 pelajar (5,5%). Setelah dilakukan wawancara lebih lanjut, keinginan mengakhiri hidup tersebut muncul karena tekanan emosional yang dialami akibat berbagai alasan, di antaranya seorang siswa yang mengalami bullying oleh teman-teman di sekolahnya, seorang siswi yang mengalami tekanan akibat orang tua yang sering bertengkar dan kekerasan di dalam rumah tangga, seorang siswi merasa tertekan dengan tugas-tugas di sekolah dan kesulitan dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seorang siswi yang mengalami gejala-gejala depresi dan berniat untuk melakukan pengobatan lebih lanjut dengan psikiater.

Beberapa pelajar yang ditemukan adanya masalah emosional dan pikiran, disarankan untuk pendampingan dengan guru atau konselor di sekolah, jika memerlukan bantuan profesional, para pelajar tersebut dapat berkonsultasi dengan psikiater yang berpraktek dekat dari tempat tinggalnya. 

Acara ini sekaligus merupakan sosialisasi organisasi profesi kepada masyarakat di Tangerang khususnya pada anak sekolah lanjutan. Adapun biaya pelaksanaan kegiatan acara berasal dari kas PDSKJI Banten. Manfaat yang dirasakan oleh peserta undangan adalah terbukanya wawasan tentang aspek psikologis perkembangan sebagai remaja dalam kehidupannya sehari-hari, serta tindakan apa yang dapat mereka lakukan dalam menghadapi tantangan dan permasalahan terkait kesehatan jiwa. (dr.Lito)