Konsultasi
Keyword Subyek :

15 Juli 2017
safira
(Wanita, 22, Jakarta)
Konsultasi

Selamat malam, saya ingin konsultasi perihal gangguan jiwa. Kakak laki-laki saya, 25 tahun, memiliki gangguan jiwa berupa mood yang tidak stabil. Sampai saat ini kakak saya tidak pernah dibawa ke dokter atau ditangani secara profesional (karena tidak mau, akan berontak jika dipaksa), hanya ibu saya yang mendatangi psikiater untuk minta obat untuk menstabilkan mood kakak saya. Pertanyaannya, apa bisa menjalankan pengobatan tanpa melibatkan pasien yang bermasalah? Apa yang harus saya lakukan agar kakak saya mendapatkan penanganan yang optimal? Terima kasih.

------------------------------------------------------------------------
Jawaban

Pemeriksaan psikiatri perlu dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan diagnosisnya, wawancara klinis dengan pasien dan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan status mental dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi. Setelah ditegakkan diagnosisnya baru akan diberikan terapi yg sesuai seperti psikofarmaka, psikoterapi dan rehabilitasi psikososial. Beberapa pasien tidak bersedia dibawa sukarela utk konsultasi disebabkan karena gejala penyakit nya dan tilikan/insight (pemahaman tentang kondisi penyakitnya) yg masih buruk. Untuk hal tsb perlu dilakukan usaha yg lebih keras dengan melibatkan petugas kesehatan setempat utk melakukan home visite, aparat desa dan tim dari RS jiwa terdekat yg biasanya memiliki tim intervensi krisis. Apabila setelah pemeriksaan diperlukan perawatan maka perawatan dapat segera dimulai utk proses pemulihannya.

24 Juni 2017
Ikbal maulana iskandar
(Pria, 22, Purwakarta)
Konsultasi

Maaf mau tanya sy bermasalah pada kehidupan di masyarakat dengan masalah takut pada kerumunan dan ketemu orang baru, gmn solusinya ya

------------------------------------------------------------------------
Jawaban

Takut akan kerumunan dan ketemu orang baru perlu diperiksa lebih jauh, apakah takut karena merasa ada orang lain yg berniat tdk baik padahal sebenarnya tdk demikian (ini disebut waham/delusi), bisa juga adanya rasa cemas berlebihan menjadi pusat perhatian (ini disebut fobia sosial). Akan lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu ke psikiater terdekat agat dapat segera diketahui permasalahannya dan diberikan pertolongan.

11 April 2017
Kezia Felania
(Wanita, 36, Jakarta)
Suami saya mengidap bipolar

Suami saya mengidap bipolar Sudah bertahun-tahun mengidap dan berobat dengan psikiater, namun keadaannya tidak membaik. Oleh dokter di beri obat : Ativan 2mg Prestine 20 mg Depakote Beberapa bulan ini sedang menghadapi masalah yang dianggap dia serius dan membuat dia makin drop. -Kelakuan dan jalan pikirannya mulai aneh2. Dari keinginan mati -Menyakiti diri sendiri dengan memukul2 kan dada sampai memar2, menjedot2kan kepala ketembok. -Tidur sering ngigau dan mimpi aneh2 -lebih sering tidur -tidak bisa fokus bekerja -menyerang saya apabila saya melakukan hal yang dia tidak suka baik secara fisik maupun perkataan -melakukan hal bodoh entah disengaja atau tidak dengan menabrakan mobil saya ke beberapa pihak dalam waktu 2 hari dan menyebabkan mobil saya harus ke bengkel karena penyok2 -berkata dan berhayal entah serius atau tidak perkataan ini ingin membunuh orang yang menyebabkan keadaan dia seperti ini -minum2 (beer) sebagai jalan keluar masalah -marah, tersinggung tanpa alasan wajar -sering bengong dan murung - obat diminum melebihi dosis 1 hari minum obat utk aturan 6 hari Saya sebagai caregiver sudah kehabisan cara menghadapi dia. Ekonomi kami pun sedang tidak membaik karena dia ga fokus kerja dan dia melarang saya bekerja seperti sebelum saya menikah, kalau saya tidak menurut dia ngamuk saya bingung mau bawa dia kemana lagi, dengan keadaan ekonomi yang sedang tidak membaik. Kalau saya biarkan dia begini apakah akan makon parah kondisinya sedangkan kami harus menunggu bulan depan untuk konsultasi karena memakai bpjs kesehatan , obat dia hanya sisa untuk 8 hari kedepan Apa yang harus saya lakukan? Terimakasih

------------------------------------------------------------------------
Jawaban

Gangguan jiwa bisa menyebabkan munculnya perilaku yg berbahaya utk dirinya sendiri dan juga buat orang lain, ini disebabkan oleh gejala penyakitnya yg menyebabkan munculnya perilaku tsb. Perilaku berbahaya adalah indikasi untuk dilakukan perawatan. Segera datang ke IGD untuk dapat mendapatkan bantuan karena ini adalah kasus emergensi psikiatri. Di dalam perawatan akan diberikan terapi utk pemulihan gejala gangguan jiwa nya.